Jumat, 26 November 2010

Jepang(lanjutan)

Hai Minna san kemarin kita udah membahas tentang Jepang sedikit, itu tuh baru sebagiannya yuk mari kita lanjutin yuk. Kemarin kita udah mengetahui apa itu arti nama Jepang, politiknya, dan musim-musim yang ada di Jepang, Sekarang kita akan belajar yang lainnya yuk
Hubungan luar negeri dan militer di Jepang
Jepang memiliki hubungan ekonomi dan militer yang erat dengan Amerika dan menjalankan kebijakan luar negeri berdasarkan pakta kemanan Jepang-AS. Jepang adalah salah satu yang mengusulkan perluasan anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Sebagai negara anggota G8, APEC, ASEAN Plus 3, dan peserta Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur, Pada tahun 2007 Jepang adalah negara donor terbesar kelma di dunia. Dan negara yang paling sering menerima dari Jepang adalah negar kita yaitu Indonesia  -.-‘ dengan total bantuan lebih dari AS$29,5 miliar dari tahun 1960 sampai 2006. Jepang bersengketa dengan Russia mengenai Kepulauan Kuril dan dengan Korea Selatan mengenai Batu Liancort, Kepulauan Senkaku yang dibawah pemerintahan Jepang dip-ermasalahkan oleh Republik Rakyat Cina dan Taiwan.
Prefektur dan daerah Jepang
Jepang terdiri dari 47 prefektur yang masing-masing diperintah oleh gubernur bersama dewan legislatif daerah. Dari utara ke selatan, prefektur-prefektur ini adalah:
1.     Hokkaido
2.     Aomori
3.     Iwate
4.     Miyagi


5.     Akita
6.     Yamagata
7.     Fukushima
8.     Ibaraki
9.     Tochigi
10.  Gunma
11.  Saitama
12.  Chiba
13.  Tokyo
14.  Kanagawa
15.  Niigata
16.  Toyama
17.  Ishikawa
18.  Fukui
19.  Yamanashi
20.  Nagano
21.  Gifu
22.  Shizuoka
23.  Aichi
24.  Mie
25.  Shiga
26.  Kyoto
27.  Osaka
28.  Hyogo
29.  Nara
30.  Wakayama
31.  Tottori
32.  Shimane
33.  Okayama
34.  Hiroshima
35.  Yamaguchi
36.  Tokushima
37.  Kagawa
38.  Ehime
39.  Kochi
40.  Fukuoka
41.  Saga
42.  Nagasaki
43.  Kumamoto
44.  Oita
45.  Miyazaki
46.  Kagoshima
47.  Okinawa
Dalam pembagian wilayah menurut letak geografis, Jepang dibagi menjadi 10 wilayah, yakni: Hokkaido, Tohoku, Hokuriku, Kanto, Chubu, Kansai(Kinki), Chugoku, Shikoku, Kyushu, dan Kepulauan Ryukyu
Ekonomi Jepang di Jepang
Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih dari 3.000 orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di Jepang. Pada awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api, jalan raya, dan memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun pabrik dan galangan kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah. Sebagian dari perusahaan yang didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini.



Pertumbuhan ekonomi riil dari tahun 1960-an hingga 1980-an sering disebut "keajaiban ekonomi Jepang", yakni rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada tahun 1970-an, dan 4% pada tahun 1980-an. Dekade 1980-an merupakan masa keemasan ekspor otomotif dan barang elektronik ke Eropa dan Amerika Serikat sehingga terjadi surplus neraca perdagangan yang mengakibatkan konflik perdagangan. Setelah ditandatanganinya Perjanjian Plaza 1985, dolar AS mengalami depresiasi terhadap yen. Pada Februari 1987, tingkat diskonto resmi diturunkan hingga 2,5% agar produk manufaktur Jepang bisa kembali kompetitif setelah terjadi kemerosotan volume ekspor akibat menguatnya yen. Akibatnya, terjadi surplus likuiditas dan penciptaan uang dalam jumlah besar. Spekulasi menyebabkan harga saham dan realestat terus meningkat, dan berakibat pada penggelembungan harga aset. Harga tanah terutama menjadi sangat tinggi akibat adanya "mitos tanah" bahwa harga tanah tidak akan jatuh. Ekonomi gelembung Jepang jatuh pada awal tahun 1990-an akibatkebijakan uang ketat yang dikeluarkan Bank of Japan pada 1989, dan kenaikan tingkat diskonto resmi menjadi 6%. Pada 1990, pemerintah mengeluarkan sistem baru pajak penguasaan tanah dan bank diminta untuk membatasi pendanaan aset properti. Indeks rata-rata Nikkei dan harga tanah jatuh pada Desember 1989 dan musim gugur 1990. Pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi pada 1990-an, dengan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi riil hanya 1,7% sebagai akibat penanaman modal yang tidak efisien dan penggelembungan harga aset pada 1980-an. Institusi keuangan menanggung kredit bermasalah karena telah mengeluarkan pinjaman uang dengan jaminan tanah atau saham. Usaha pemerintah mengembalikan pertumbuhan ekonomi hanya sedikit yang berhasil dan selanjutnya terhambat oleh kelesuan ekonomi global pada tahun 2000.

Jepang adalah perekonomian terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun, dan perekonomian terbesar ke-3 di dunia setelah AS danRepublik Rakyat Cina dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, realestat, bisnis eceran, transportasi, telekomunikasi, dankonstruksi.  Jepang memiliki industri berteknologi tinggi di bidang otomotif, elektronik, mesin perkakas, baja dan logam non-besi, perkapalan, industri kimia, tekstil, dan pengolahan makanan. Sebesar tiga perempat dari produk domestik bruto Jepang berasal dari sektor jasa

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang
 Sekoian dulu ah kapan2 dilanjutin lagi capek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar