Jumat, 25 Februari 2011

Manusia dan Cinta Kasih

A.      PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadamina,  cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada),  ataupun  (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Walaupun cinta kash mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta mengandung pengertian mendalam rasa, sedagkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
                Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga, dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannnya sehingga manusia mnyembah tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya. Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan, bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. Kadang-kadang ada yang keterikatannya sangat kuat, kecemburuannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangan sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesaraan atau keintiman.  Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang, karena garis-garis unsur cintanya tidak membuat segitiga sisi.

B.      CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Ada yang berpendapat etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
                Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai diriya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Alaah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan daloam kitab suci Al-Qur’an.


C.      KASIH SAYANG
Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:
  1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
  2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
  3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
  4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
  5. Cinta Terhadap Allah
KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
  • Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
  • Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
  • Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.

D.      PEMUJAAN
Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.
2. Jawablah pertanyaan berikut ini:
a. sebutkan apa perbedaan antara cinta dan nafsu!
  1. Cinta bersifat manusiawi
  2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
  3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
b. sebutkan unsur – unsur cinta!
Pengasuhan, tanggung jawab, pengertian dan pengenalan.
c. cinta ideal adalah cinta yang memiliki tiga unsur. sebutkan dan jelaskan!!
  • Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
  • Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
  • Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
d. apakah yang dimksud dengan kasih?
kasih artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan.
e. menurut kalian hubungan seksual yang dalam bentuk normal dan bertanggung jawab adalah seperti apa?
hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.
f. dan menurut kalian hubungan seksual yang dalam bentuk abnormal perverse adalah seperti apa?
Hubungan seksual abnormal dan perverse adalah relasi seks yang tidak bertanggung jawab, dan kompulsi yang abnormal, dan juga bertentangan dengan norma sosial, hukum, maupun agama. Contohnya adalah pelacuran, perzinahan, perkosaan, dan bujukan.
g. menurut Dra. Kartini Kartono pemuasan abnormalitas seksual dibagi dalam tiga golongan sebutkan dan jelaskan !
  1. Dorongan Seksual yang abnormal
    • Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.
    • Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
    • Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.
    • Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.
  2. Partner Seks yang abnormal
    • Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
    • zoofilia, terhadap hewan.
    • Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
    • Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
  3. Dalam pemuasan dorongan seksual
·          
    • Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.
    • Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.
    • Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.
h. sebutkan beberapa bentuk cinta menurut Erich Fromm!
  1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
  2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
  3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
  4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
  5. Cinta Terhadap Allah
i. sebutkan arti kemesraan dan jelaskan!
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.

j. Sebutkan tingkat kemesraan dan jelaskan berdasarkan tingkatannya!
  • Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
  • Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya

Minggu, 20 Februari 2011

Manusia dan Kebudayaan


A.A.     MANUSIA
Manusia di dunia ini memegang peranan yang unik dan dipandang dari banyak segi. Di lihat dari ilmu eksakta manusia sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dar berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan kumpulan energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk yang tergolong dalam mamalia (ilmu biologi), sedangkan di lihat dari ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi), manusia merupakan makhluk yang ingin mempunyai kekuasaan (politik), manusia merupakan yang berbudaya, sering disebut  homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1)      Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
a.      Jasad
b.      Hayat
c.       Ruh
d.      Nafs
2)      Manusia sebagau satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu
a.      Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan merupakan libido murni
b.      Ego, yang merupakan bagian atau struktur kepribadian yang menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial, Ego seringkali disebut kepribadian “eksekutif”
c.       Superego, yang merupakan kerpibadian kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, jadi superego merupakan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinterbalisasi

B.      HAKEKAT MANUSIA

a.      Makhluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
                  Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika meninggal tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika meninggal jiwa lepas dan kembali ke tuhan

b.      Makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
                    Kesempurnaannya  terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan adanya perasaan mausia mampu menciptakan kesenian, daya rasa dalam diri manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indera. Perasaan rohani adalah perasaan leluhur yang hanya terdapat pada manusi misalnya :
1)      Perasaan intelektual : perasaan yang berhubungan dengan pengetahuan
2)      Perasaan estetis : perasaan yang berhubungan dengan keindahan
3)      Perasaan etis : perasaan yang berhubungan dengan kebaikan
4)      Perasaan diri : perasaan yang berhubungan dengan harga diri
5)      Perasaan sosial : perasaan yang berhubungan dengan hidup bermasyarakat
6)      Perasaan religius : perasaan yang berhubungan dengan kepercayaan
             Adanya keendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral

c.       Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati dan budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai makhluk hayati manusia dapat dipelajari dari segi anatomi, biokimia, patologi, psikobiologi, dan sebagainya. Sebagai makhluk budayawi dapat dipelajari dari segi kemasyarakatan, psikologi sosial, kesenia, ekonomi, dan sebagainya.

d.      Makhluk ciptaan tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Hidup manusia mempunyai tiga taraf yaitu estetis, etis, dan religius. Dengan kehiudpan estetis , manusia mampu menangkap dunia sekitarnyasebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, dan nyanyian yang indah. Dengan etis manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius manusia menghayati pertemuannya dengan tuhan

C.      KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

Ilmu psikologi mengembangkan konsep-konsep dan teor-teori mengenai aneka warna isijiwa, serta metode-metode alat-alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu itu. Sebaliknya ilmu itu masih kurang mengembangkan konsep-konsep  yang dapat menganalisis jaringan berkait antara jiwa individu dan lingkungan sosial budayanya. Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya mengandung subjek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu engandung delapan daerah yang seolah seperti lingkaran-lingkaran kkonsentris sekitar diri pribadi.
            Nomor 7 dan 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan. Nomor 5 disbeut kesadaran yang tidak dinyatakan (unexpressed concius). Lingkaran itu terdiri dari terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan, tetapi disimpannya saja di dalam alam jiwanya. Hal itu disebabkan ada kemungkinan, bahwa :
a)      Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya
b)      Ia sungkan menyatakannnya, atau karena belum yakin bahwa ia mendapat respon
c)      Ia malu karena takut ditertawakan
d)      Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan yang bersangkutan
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed concius). Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaan yang terdapat dinyatakan secara terbuka
Nomor 3 disebut lingkungan hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai sikap oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang, benda-benda itu bagi dirinya.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia
Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dlam lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak diluar masyarakat dan negara indonesia

D.     PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


E.      UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Unsur-unsur kebudayaan menurut C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categores of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :
1.      Sistem Religi (sestem kepercayaan)
2.      Sisten Organisasi Kemasyarakatan
3.      Sistem Pengetahuan
4.      Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem Ekonomi
5.      Sistem Teknologi dan Peralatan
6.      Bahasa
7.      Kesenian

F.       WUJUD KEBUDAYAAN

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu
1.      Kompleks gagasan konsep, dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapa dilihat, dan berpusta pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2.      Kompleks aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati dobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial
3.      Wujud sebagai benda :
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuaannya.

G.     ORIENTASI NILAI BUDAYA

Kebudayaan  sebagai karya manusia memiliki siste nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam kebudayaan dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan  manusia, yaitu:
1.      Hakekat hidup manusia (MH)
2.      Hakekat karya manusia (MK)
3.      Hakekat waktu manusia (WM)
4.      Hakekat alam manusia (MA)
5.      Hakekat hubungan manusia (MN)

H.     PERUBAHAN BUDAYA

Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat/

            Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1.      Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri
2.      Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi
            Proses akulturasi didalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam. Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan.
Beberapa masalah yang menyangkut akulturasi adalah :
A.      Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
B.      Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
C.      Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
D.     Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut

          Proses akulturasi yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan integrasi antara unsur-unsur kebudayaan asing dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri. Dengan demikian unsur-unsur kebudayaan asing tidak lagi dirasakan seagai hal aynag berasal dari luar, akan tetapi dianggap sebagai unsur-unsur kebudayaan sendiri

I.        KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walau keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya
            Dari sisi lain, hubungan manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.      Eksternalisasi
2.      Obyektivitas
3.      Internalisasi
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap kebedaraan keduanya harus menyertakan pemabatasan maslah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.